Grobogan, 28 September 2025. Berkirim sandi morse adalah metode komunikasi dengan mengubah huruf dan angka menjadi pola titik dan garis, yang berguna untuk komunikasi jarak jauh dan dalam situasi darurat, serta dapat menjadi alat untuk pesan rahasia dan kegiatan pendidikan seperti Pramuka.
Sandi Morse dan semaphore merupakan metode komunikasi manual efektif untuk menyampaikan pesan rahasia atau jarak jauh. Jauh sebelum era telekomunikasi modern, morse dan semaphore tetap bermanfaat untuk melatih daya ingat, serta berguna dalam kegiatan kepramukaan.
Jika morse menggunakan kode titik dan garis melalui bunyi atau cahaya, sedangkan semaphore memakai gerakan dua bendera. Dalam LCT Pramuka, Kwarran Purwodadi melaksanakan praktik mengirim pesan menggunakan morse dan semaphore. Kegiatan praktik dalam salah satu babak dalam LCT Pramuka ini dilaksanakan di lapangan dan di gedung indor SMPN 3 Purwodadi.
Peserta satu regu yang dibagi menjadi 2 tim ini melaksanakan penilaian mengirim dan menerima pesan menggunakan sandi morse dan semaphore. Seorang peserta yang bertugas mengirim pesan menutup mulutnya dengan masker agar tidak memberi pesan selain dengan sandi tersebut. Sedangkan dua peserta lain menerima pesan dengan menuliskan kode yang diterima ke kertas jawaban. Praktik sandi ini menarik perhatian bagi peserta golongan siaga yang turut menyaksikan disela-sela menunggu keputusan hasil penilaian tertulis LCT Pramuka.
Kak Mohamad Khamim selaku waka binamuda mengatakan, selain tali-temali, semaphore dan morse masih relevan bagi pramuka karena merupakan keterampilan komunikasi dasar yang mengajarkan cara menyampaikan pesan tanpa alat elektronik. Sandi ini melatih memecahkan masalah, serta menumbuhkan kerjasama antar anggota pramuka. Keterampilan ini penting untuk membekali anggota dengan kemampuan bertahan dan berkomunikasi di alam bebas atau situasi yang sulit sinyal, yang akan sangat berguna baik dalam kegiatan kepramukaan maupun dalam kehidupan sehari-hari. (Psd/Odis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar